None are so empty as those who are full of themselves.
Tidak ada yang lebih hampa daripada orang yang dipenuhi oleh dirinya sendiri.
Benjamin Whichcote

Pada harian Kompas tanggal 23 September 2010, ada berita dengan judul Bisnis Makin Kompleks. Isi berita adalah tentang hasil survei yang dilakukan oleh konsultan IBM Global Business Services. Survei dilakukan terhadap 1541 pemimpin perusahaan dari 33 industri di 60 negara dunia. Dari Indonesia ada 6 pemimpin perusahaan.

Dari hasil survei tersebut diketahui bahwa di masa mendatang bisnis akan makin rumit dan tidak pasti. Menurut para CEO, lima penyebab ketidakpastian bisnis adalah:

  • Transformasi Industri
  • Keterbukaan Informasi
  • Preferensi konsumen yang berubah-ubah
  • Regulasi Pemerintah
  • Pergeseran pusat kekuatan ekonomi di dunia

Tidak semua CEO siap menghadapi perubahan lingkungan bisnis yang makin cepat ini. Masih dari hasil survei, faktor internal yang menghambat kesiapan para CEO adalah;

  • Ketidaksiapan karyawan menghadapi perubahan
  • Minimnya keahlian sumber daya manusia
  • Kekurangan dana untuk melakukan inovasi


Bagi banyak pelaku usaha, saat ini Bisnis Makin Kompleks.

Tidak dapat dipungkiri bahwa, di era keterbukaan informasi sekarang ini, konsumen mudah mencari dan membandingkan produk dan jasa yang kita punyai. Sedikit-banyak akan mengakibatkan preferensi  (selera, pilihan, kecenderungan) konsumen juga mudah berubah. Demikian pula dengan Transformasi Industri dan Pergeseran kekuatan ekonomi, adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari.

Bagaimana dengan Omochatoys? Tentunya juga tidak terlalu berbeda. Bagi Omochatoys pelajaran yang dapat dipetik dari hasil survei tersebut adalah pentingnya peningkatan kapasitas sumber daya manusia.

Omochatoys adalah usaha mikro, yang dimulai dari usaha rumahan. Kapasitas SDM Omochatoys juga tidak ada yang terlalu menonjol, semua rata-rata. Untuk bisa bertahan di dunia bisnis yang makin dinamis ini, bu Yuni meminta semua karyawan untuk meningkatkan keahliannya. Seperti kata pepatah “Alam Takambang Jadi Guru”, kepada karyawan disampaikan kita perlu selalu belajar, karena di luar sana, banyak orang hebat. Banyak orang-orang yang jauh lebih pintar, jauh lebih inovatif, jauh lebih pandai, jauh lebih handal, jauh lebih kuat modal, jauh lebih bisa produksi, jauh lebih mempunyai mesin produksi, jauh lebih mampu memberi pelayanan, jauh lebih segala-galanya dari kita.

Tetapi, kita punya kepentingan. Omochatoys punya kepentingan. Kepentingan kita adalah kita harus bisa bertahan. Untuk bisa bertahan, kita harus selalu meningkatkan kapasitas kita, mungkin kita tidak bisa melampaui mereka, mungkin kita tidak bisa lebih handal. Tidak apa-apa kita tidak lebih pintar, tidak lebih handal, karena kemampuan orang kan beda-beda, tapi kita sudah berusaha. Untuk meningkatkan kapasitas, kita tidak boleh sombong, kita harus rendah diri, harus bisa memberi salam, dan tidak malu bertanya.

Kalau kita sombong, tidak mau memberi salam, teman dan senior kita akan menjauh, dan secara otomatis kita tidak akan punya kesempatan belajar. Bagi yang sudah senior pun, jangan pelit untuk mengajarkan, karena jika junior bisa, tentu pekerjaan senior akan lebih ringan.

Senior juga dituntut untuk mengembangkan keahlian, baik dari sisi manajerial, pemasaran maupun produksi. Dengan mempunyai beberapa keahlian, kita bisa membantu pekerjaan teman kita. Di Omochatoys tidak ada pekerjaan yang dikerjakan sendiri, pekerjaan dilakukan bersama-sama, termasuk manajemen. Berikut adalah karyawan Omochatoys yang membantu bu Yuni di manajemen. Mereka mempunyai beberapa keahlian.

  • Luki adalah mandor Omochatoys. Tugas utama Luki adalah mengatur (manage) workshop. Luki membagi tugas kepada 30 orang pekerja dan mengatur jadwal produksi di workshop. Tidak hanya itu, karena sekarang Luki sudah bisa menyetir mobil dan mempunyai SIM A, jika dibutuhkan Luki bisa membantu logistik. Di bagian mengatur produksi, Luki dibantu oleh Acung. Pada saat acara piknik bersama Luki terpilih sebagai karyawan terkreatif oleh para karyawan yang lain.
  • Mali bertanggung jawab di manajemen logistik. Setelah bekerja di Omocha, Mali belajar menyetir mobil. Sekarang Mali sudah punya SIM A, dan mengenal sebagian daerah Jakarta. Selain di logistik, Mali juga kadang membantu di bagian produksi.
  • Fani dan Yani membantu bu Yuni di bagian pelayanan pelanggan Omochatoys.
  • Hendri di bagian pengaturan gudang dan pemasaran saat pameran. Hendri juga sudah mempunyai SIM A, karena itu, Hendri juga sering membantu Mali di logistik.

Demikian di Omocha, yang bisa sesuatu diharap untuk mengajarkannya. Mungkin bagi pembaca, keahlian menyetir, komputer atau sablon adalah hal biasa, tapi bagi usaha kecil dan padat karya seperti Omochatoys, hal tersebut sangat berarti. Omochatoys menyadari tidak ada karyawan yang menonjol kemampuannya, oleh karena itu, jika ada pekerjaan yang berat, pekerjaan tersebut tidak dikerjakan sendiri, tetapi sedapat mungkin pekerjaan tersebut dikerjakan bersama-sama.

Melalui peningkatan keahlian karyawan, kemudian pekerjaan dilakukan bersama, Omochatoys berusaha menghadapi era bisnis yang makin kompleks.

----***----

Lihat artikel seri memulai bisnis lainnya