Setelah beberapa lama berjualan keliling pada hari biasa dan kaki lima pada akhir pekan, mulai kelihatan hasilnya. Kemudian ibu Yuni ingin punya tempat jualan yang lebih mumpuni.
Dengan tempat jualan yang tetap, ibu Yuni bisa berjualan lebih lama, pertemuan dengan konsumen lebih sering, diharapkan produk bisa lebih banyak berputar.
Karena konsumen mainan edukatif ini adalah ibu-ibu rumah tangga yang mempunyai balita,
dipilih tempat yang sering dikunjungi ibu-ibu. Ibu Yuni merasa tempat tersebut adalah Mall.
Kemudian ibu Yuni survey ke beberapa mall di Bogor.
Ada mall yang kiosnya bisa menjadi milik kita, dan ada juga mall yang hanya menyewakan kiosnya.
Sedangkan untuk counter, pada mall yang kami survey hanya bisa disewa.
Sewa kios biasanya harus menaruh deposit 3 bulan, sedangkan counter tidak perlu.
Kemudian ada juga mall yang pengunjungnya kebanyakan ABG.
Selain survey lokasi, tentunya ibu Yuni juga survey harga.
Setelah mempertimbangkan faktor pengunjung, lokasi dan harga,
ibu Yuni memutuskan untuk menyewa counter di sebuah mall.
Biaya sewa counter di mall tersebut, lumayan harganya.
Memang mall tersebut ramai.
1 x 2 meter persegi saja, sebulan lebih dari 2,5 juta.
Waduh, "bisa nutup" tidak ya...
Jual mainan bisa untuk bayar sewa tidak ya ...sedikit ada rasa khawatir.
Tetapi kalau tidak dicoba kan tidak tahu, bisa nutup atau tidak.
Dalam berbisnis selalu ada resiko.
Setelah counter kami buka, ternyata omset lumayan juga.
Ada hari-hari yang sepi dan ada juga hari-hari yang ramai.
Yang penting total omset perbulan bisa menutup biaya operasional.
Setelah beberapa saat berjualan di mall, produk-produk mulai habis.
Kami kemudian menghubungi suplier kami.
Di sini kami menemui masalah baru. Yaitu keterjaminan suply. Ternyata stok di pasar sedang kosong.
Baik produk import maupun produk lokal sulit didapat.
Berbeda dengan jualan di kaki lima, keliling atau pun di rumah,
jika kita jualan di mall, tagihan sewa setiap bulan datang terus.
Jika suply tidak terjamin, produk habis, tidak ada produk yang bisa dijual,
mengakibatkan omset menurun, kami tidak akan bisa membayar sewa counter di mall.
Oleh karena itu, keterjaminan suply ini masalah besar.