Bagaimana peluang bisnis mainan edukatif?
Penulis memulai tulisan ini dengan kesimpulan berdasarkan opini penulis, yaitu:
Peluang bisnis mainan edukatif di Indonesia besar.
Berikut adalah hal yang mendasari opini tersebut.
Pemakai mainan adalah anak-anak. Dan jumlah anak-anak di Indonesia banyak.
Banyak perusahaan asing terkait pendidikan yang ekspansi ke Indonesia.
Perusahaan asing terkait pendidikan ini adalah lembaga-lembaga kursus, lembaga-lembaga metode belajar, dll.
Kenapa mereka ekspansi, ya karena melihat potensi ini.
Kalau tidak ada potensi untung, perusahaan swasta tidak mau datang. Pastinya kan begitu.
Ada sebuah perusahaan asing yang ingin buka pasar di Indonesia.
Mereka sempat survei ke tempat penulis dan kemudian mengajak penulis untuk ikut meeting dengan mitra bisnis lainnya.
Tempat meetingnya di Vietnam.
Pak Yoyok di Vietnam
Penulis juga diajak melihat tempat produksi mainan edukatif di sana.
Penulis tentu senang, merupakan kesempatan agar wawasan penulis tentang bisnis mainan edukatif bisa berkembang.
Tidak seperti katak dalam tempurung.
Penulis juga sempat berjalan-jalan di kota Ho Chi Minh. Berikut adalah video ketika jalan-jalan.
Dari kunjungan tersebut, banyak hal yang penulis bisa dapat.
- Kapasitas produksi pabrik mainan edukatif di Vietnam besar.
- Kemampuan teknis produksi mereka lebih mumpuni.
Besar dan mumpuni pada point 1. dan 2. ini, tentunya relatif ya. Pada tulisan ini, adalah dibandingkan dengan kapasitas usaha rumahan Graha Mainan. - Etos kerja pekerja bagus
- Banyak orderan dari luar negeri. Pasar mainan edukatif mereka adalah eksport
- Pemerintah Vietnam sangat mendukung IKM. Kenalan penulis menceritakan bahwa banyak insentif di Vietnam agar IKM bisa berkembang.
Contoh insentif yang diceritakan adalah, IKM diberi kemudahan dalam pengadaan mesin untuk produksi dan kemudahan berusaha lainnya.
Apakah penulis menceritakan ini karena penulis pesimis? Ataukah penulis ingin menjelekkan kondisi kita?
Tidak, tidak sama sekali.
Penulis malah sangat-sangat melihat peluang untuk berkembang di negara kita.
Ditulis dengan huruf besar dan di-bold, SANGAT-SANGAT MELIHAT PELUANG untuk berkembang. Alias sangat optimis.
Dan tema dari rangkaian tulisan ini adalah mengajak pembaca agar tertarik dengan bisnis mainan edukatif.
Tidak mungkin mengajak pesimis. Jika pesimis, ya bukan mengajak namanya.
Alasan penulis melihat kita bisa berkembang adalah:
- Pasar lokal kita besar. Baik pasar grosir ataupun ritel.
- Pemerintah juga mendukung IKM/UKM. Sekarang lebih banyak kemudahan dalam berusaha. Sebetulnya semua pemerintahan juga sudah mendukung IKM/UKM kita. Karena bagaimanapun IKM/UKM adalah penyerap tenaga kerja terbesar. Jika dipersulit, pemerintah menyulitkan diri sendiri.
- Kita bisa belajar untuk jadi lebih baik. Dalam banyak hal, baik itu teknis ataupun manajerial.
- Adanya asosiasi yang menjadi jembatan antara pemerintah dan IKM/UKM
- Adanya grup-grup seminar/webinar yang penuh konten positif. Kita bisa dapat ilmu dari situ.
Secara jelas, penulis hanya menyebut pasar lokal, itu pun penulis sudah optimis bisa jalan.
Sudah tentu di antara pembaca, ada yang mempunyai peluang dan kemampuan untuk memasuki pasar global.
Tidak ada salahnya jika mempunyai kapasitas untuk masuk pasar global. Baik dari sisi permodalan, produksi, pemasaran maupun manajerial.
Agar artikel ini tidak kepanjangan, tema mengenai pasar lokal mainan edukatif ditulis pada artikel lain.
Peluang berkembang ada, tapi tentunya juga diikuti oleh banyak tantangan. Jika kita tidak bisa melewati tantangan ini, sulit berkembang.
Tantangan-tantangan yang Graha Mainan hadapi, antara lain adalah:
- Harus mampu mengedukasi pasar lokal. Utamanya adalah dalam hal pengenalan produk mainan edukasi dan fungsinya.
- Peningkatan kapasitas SDM. Pada Graha mainan kebutuhan peningkatan kapasitas SDM ada pada semua lini. Manajemen, administrasi, pemasaran, produksi dan lain-lain. Manajemen dan staf-staf Graha Mainan masih harus banyak belajar.
- Dukungan pemerintah dan legislatif yang lebih lagi. Dukungan dalam bentuk apa, biar pihak terkait yang berpikir.
Tulisan seperti ini bisa jadi apa saja. Karena ini merupakan opini penulis. Bisa saja penulis bilang ada peluang ataupun tidak ada peluang.
Tapi penulis rasa, pembaca juga bisa melihat sendiri bahwa memang jumlah anak banyak, jumlah kalangan menengah juga bertambah, normalnya ibu-ibu ingin mainan yang baik untuk anaknya. Karena itu bagi pembaca yang juga menganggap bahwa ini adalah peluang, penulis mengajak pembaca ikut berbisnis, untuk mengisi pasar lokal kita.
Terima kasih