We go where our vision is.
Joseph Murphy
Salah satu hal yang juga sering ditanyakan kepada kami adalah apa Visi dan Misi Omochatoys.
Kira-kira kami harus menjawab apa ya?
Terus-terang, sebelum ada pertanyaan tersebut kami tidak pernah memikirkan tentang Visi dan Misi. Jadi kami juga tidak pernah memikirkan jawabannya.
Kami adalah pedagang. Coba deh pembaca datang ke pasar Tanah Abang, pasar Jatinegara, atau pasar-pasar lain di sekitar pembaca. Coba tanya ke pedagang-pedagang, ke Uni, Koh, Encik, pak Haji di pasar tersebut.
“Uni, punya Visi dan Misi tidak?”
“Pak Haji, pak Haji ada Visi dan Misi?”
“Koh …. di sini ada visi dan Misi?”
Kami ragu, apakah mereka akan mampu segera menjawab pertanyaan begitu.
Tapi jika pertanyaan adalah tentang barang dagangan, penulis rasa mereka akan sangat piawai menjawab.
Tanya : Uni ada mukena gelombang cinta?
Jawab : Ada, mau berapa? Atau, kalau mukena gelombang cinta sedang kosong, Wah, mukena gelombang cinta belum datang, mukena yang ini saja bu, gelombang laut, lagi tren.
Tanya : Koh, ada ada mata gergaji no 3.
Jawab : Ada mau berapa? Kalaupun barang di tokonya sedang kosong, karena mereka punya jaringan sesama pedagang di pasar. Koh tersebut akan bilang, bentar ya telpon gudang dulu. Padahal sih, telepon pedagang lainnya. Dst.
Atau kalau pembaca malas pergi ke pasar, boleh juga tanya ke warung di dekat rumah pembaca. Coba tanya hal yang sama.
Kami adalah pedagang. Sama seperti kebanyakan pedagang lainnya. Yang penting barang bisa muter (redaksi: muter maksudnya berputar atau laku). Boleh saja punya Visi dan Misi yang bagus, tetapi kalau barang tidak bisa muter, kan repot juga. Istilah kasarnya, Memangnya Visi dan Misi bisa dijual?
Tapi karena sudah beberapa kali pertanyaan tersebut diajukan kepada kami. Masak kami jawabnya tidak tahu, tidak punya terus.
Untuk bisa menjawab tentang Visi dan Misi ini, kelihatannya kami harus belajar juga tentang Visi dan Misi Usaha.
Kami mulai dari arti kata Visi. Apa yang dimaksud dengan Visi?
Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia [1], Edisi ke tiga, halaman 1262, Visi adalah kata benda, dan mempunyai arti sbb:
1. kemampuan untuk melihat pd inti persoalan;
2. pandangan atau wawasan ke depan: seluruh rakyat mempunyai -- yg sama mengenai perjuangan bangsa;
3. kemampuan untuk merasakan sesuatu yg tidak tampak melalui kehalusan jiwa dan ketajaman penglihatan;
4. apa yg tampak dl khayalan;
5. penglihatan; pengamatan
Dari sekian banyak arti Visi, arti yang pas untuk artikel ini mungkin adalah Pandangan atau Wawasan ke Depan.
Penulis juga coba search di internet tentang arti Visi dan Misi. Penulis bertemu dengan sebuah blog yang menarik, yaitu Mirabiela’s Weblog[2].
Di blog tersebut, ada tentang Visi dan Misi, Penulis kutip dari blog tersebut:
Visi : Pandangan kedepan yang akan menjadi sasaran ataupun tujuan akhir dari suatu kegiatan
Misi : Suatu aktivitas yang mengarah kepada suatu tujuan dari aktivitas tersebut
Didalam kesehariannya kata MISI sering disatukan dengan kata VISI dan hal ini seolah olah telah menjadi suatu acuan umum bagi setiap kegiatan yang akan dilaksanakan dan sepertinya dua kata ini sudah saling dijodohkan satu sama lain, sehingga apabila hanya terdapat satu kata saja akan terasa tidak pas.
Sebenarnya hal ini terlalu diada-adakan karena tidak selalu setiap pekerjaan mengandung suatu VISI ataupun mengandung suatu MISI dan tidak selalu setiap kegiatan harus dibuat VISI ataupun MISI nya karena setiap apapun yang kita lakukan seringkali secara otomatis sudah mengandung kedua unsur tadi tanpa harus ditulis secara khusus.
Dan beberapa informasi lainnya dari internet.
Jadi bagaimana? Sebetulnya dari referensi di atas sudah jelas bahwa:
1. Setiap kegiatan tidak harus dibuat Visi dan Misi secara Eksplisit
2. Sebuah kegiatan sudah mengandung unsur Visi dan Misi secara Implisit
3. Visi bukan sekedar rangkaian kata omong-kosong
Jadi apakah Omochatoys harus punya Visi dan Misi? Apakah bu Yuni harus meluangkan waktu untuk memikirkan Visi dan Misi dan memaparkannya.
Bukankah jika Omochatoys bisa produksi dan jualan, pekerjaan karyawan terjaga, distributor bisa berjualan dan konsumen senang, bukankah hal tersebut sudah baik. Hal-hal ini menjadi pekerjaan prioritas Omochatoys dan sudah mengandung unsur Visi dan Misi secara implisit. Sudah jelas, bahwa tujuan awal dari usaha ini adalah agar bu Yuni punya pekerjaan dan penghasilan. Omochatoys juga sudah memberdayakan pemuda-pemudi di sekitar workshop, bukankah hal ini merupakan suatu misi? Oleh karena itu, Omochatoys tidak perlu buang-buang waktu untuk memikirkan paparan Visi dan Misi secara eksplisit.
Tapi tunggu dulu, dari beberapa referensi lain [4][5], tertulis bahwa pemimpin harus mempunyai Visi. Membaca artikel-artikel tersebut, wah benar juga. Jika organisasi tidak tidak punya Visi mau jadi apa, arah usaha bisa tidak jelas. Setidaknya jika suatu usaha punya Visi dan Misi maka stakeholder (pemangku kepentingan), atau minimal jika ada orang yang walaupun sekedar lewat, tapi sedikit-banyak tertarik pada Omochatoys bisa mengetahui usaha ini mau dibawa ke mana.
Baiklah jadi bu Yuni tetap harus meluangkan waktu untuk memikirkan Visi dan Misi. Apa ya…?
Kembali lagi ke awal nih. Karena memang selama ini, Visi dan Misi tidak pernah dipikirkan.
Bu Yuni pernah punya impian, yaitu ingin punya pabrik mainan yang besar. Pabrik besar yang bisa memenuhi pasar domestik, regional, dan internasional. Bisakah impian ini dijadikan Visi?
Misalnya, Visi Omochatoys: Menjadi produsen mainan edukatif yang mensuplai mainan edukatif bermutu ke pasar lokal, regional dan internasional.
Wah wah wah … namanya juga mimpi, boleh seenaknya. Tadi itu intermezo saja.
Bangun dari mimpi, kembali ke dunia nyata, saat menyusun Visi dan Misi Omochatoys, kami lihat dulu realita kondisi dan kemampuan Omochatoys saat ini.
Ada peribahasa Melayu, "Bayang -bayang sepanjang badan, selimut sepanjang tubuh".
Peribahasa ini menasehatkan agar keinginan disesuaikan dengan kemampuan.
Jika Visi mengambarkan keinginan, sesuai dengan peribahasa di atas, maka Visi tentunya juga disesuaikan kemampuan.
Menyadari betul kemampuan dan keterbatasan saat ini, tidak muluk-muluk jika Omochatoys bisa mencapai prioritas pekerjaan yang telah disebut di atas, itu sudah bagus. Oleh karena itu Visi dan Misi Omochatoys saat ini adalah;
Visi : Menjadi produsen dan pedagang mainan edukatif yang mampu bertahan dan berkembang
Misi : 1. Mengatur jadwal produksi agar keberadaan pekerjaan bagi pekerja terjaga |
Pada tahun 2012 ini, tidak terasa usaha mainan Omochatoys akan berusia lima tahun. Setelah lima tahun usaha, Omochatoys baru mempunyai Visi dan Misi terpapar.
Dalam waktu lima tahun ini, banyak pengetahuan dan pengalaman yang kami dapat. Banyak suka-duka yang kami rasakan. Kami perhatikan, saat ini pengunjung ataupun wartawan yang berkunjung sudah tidak bertanya tentang bagaimana Omochatoys berdiri, tapi lebih banyak bertanya tentang produk dan pengembangannya. Mungkin cerita tentang Omochatoys dimulai sudah menjadi masa lalu. Ke depan adalah bagaimana, Omochatoys bisa bertahan dan berkembang.
Kata orang, jika suatu usaha sudah lima tahun, maka usaha tersebut telah melewati tahap perintisan. Sungguh kami tidak tahu apa yang akan terjadi besok, kami hanya bisa terus berusaha. Semoga bu Yuni dan segenap karyawan Omochatoys bisa juga melewati tahap selanjutnya serta bisa terus bekerja agar Visi dan Misi bisa tercapai. Amin.
REFERENSI
[1]. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, Departemen Pendidikan Nasional, Balai Pustaka, 2007.
[2]. http://mirabiela.wordpress.com/2008/10/17/visi-dan-misi/
[3]. http://www.ekomarwanto.com/2011/10/pemimpin-itu-harus-punya-visi.html
[4]. http://fuznaku.wordpress.com/2011/03/21/pemimpin-harus-memiliki-visi/
____ooo____
PS:
Pada tahun 2021, Omochatoys mendapat pelatihan ISO. Setelah berdiskusi dan dapat masukan dari konsultan terkait. Visi dan Misi Omochatoys berubah menjadi.
Visi : Misi : |