Hati-hati Penipuan dengan Modus Baru terhadap distributor Omochatoys
Distributor yth,
Macam-macam cara orang mencari uang dengan menipu. Salah satunya adalah sbb:
Hari Sabtu 19 Mei 2012 sore sekitar jam 4:30, Pak Hary Kurniawan distributor Omochatoys dari Bontang menelepon pak Yoyok suami bu Yuni.
Pak Hary konfirmasi apakah benar pak Yoyok ada transaksi dengan Walikota Bontang dan sedang meminta bantuannya?
Waduh .... apalagi ini.
Berdasarkan keterangan dari pak Hary, kurang lebih begini ceritanya;
Ada seseorang yang menelepon pak Hary, penelepon tersebut bilang dia adalah pak Yoyok suami bu Yuni dari Omochatoys.
Pak Yoyok Palsu : Pak Hary, ini pak Yoyok dari Omochatoys
Pak Hary : Iya pak, ada yang bisa saya bantu?
Pak Yoyok Palsu : Ada orang dari Bontang datang ke Jakarta, dia dari dinas sosial kota Bontang. Walikota Bontang sedang pesan Abacus Tangga ke Omochatoys sebanyak 2000 unit. Walikota akan membayar dengan cek, sedang bu Yuni tidak akan mengirim jika tidak dilunasi terlebih dahulu.
Pak Hary : Iya pak.
Pak Yoyok Palsu : Pak Walikota ingin barang tersebut sampai di Bontang hari Senin, karena sudah akan dibagikan di sana. Oleh karena itu, saya akan mengirim ke alamat pak Hary dulu, nanti hari Senin orang dinas akan ke rumah pak Hary untuk mengambil barang tersebut dan akan menyelesaikan urusan administrasinya.
Pak Hary : Iya pak tidak apa-apa.
Pak Yoyok Palsu : Pak Hary bisa telepon orang Dinas Sosial Bontang, namanya pak AM untuk konfirmasi.
Pak Hary : Baik pak.
Pak Hary kemudian telepon pak AM untuk konfirmasi. Saat berbicara dengan pak Hary, pak AM mengeluh kenapa bu Yuni tidak percaya kepada Walikota Bontang dan hanya akan mengirim setelah uang dilunasi. Padahal pak Walikota pasti akan melunasi. Produk Abacus Tangga tersebut dipesan oleh organisasi Dharma Wanita yang dipimpin oleh ibu Walikota dan akan disumbangkan melalui dinas sosial Bontang. Jadi pak AM meminta bantuan pak Hary untuk mau menerima kiriman paket dari Omochatoys terlebih dahulu, dan hari Senin dinas sosial Bontang akan datang ke rumah pak Hary untuk menyelesaikan pembayaran dan mengambil barang. Pak Hary setuju saja.
Pak Hary kemudian menelepon pak Yoyok Palsu.
Pak Hary : Pak, saya sudah menelepon pak AM, betul nanti dia akan datang ke rumah saya untuk ambil barang tersebut.
Pak Yoyok Palsu : Baik pak, saya akan kirim barang tersebut ke rumah pak Hary. Orderan ini saya oper ke pak Hary. Saya kasih harga ke pak Walikota harga satuan, yaitu Rp. 65.000,-. Jadi total Rp. 130.000.000,- Nanti pak Hary tetap dapat diskon distributor, yaitu 40%. Harga distributor 78 juta. Ada selisih 52 juta. Selisih itu untuk pak Hary. Barang akan saya kirim sekarang, tolong dibantu pak, pak Hary transfer seadanya dulu saja.
Pak Hary : Oke pak. Saya sendiri tidak punya uang pak. Tapi mungkin teman saya punya.
Untuk membantu sebatas digunakan alamat dan konfirmasi ke “Orang Dinas Sosial Bontang” pak Hary tidak keberatan, karena belum ada resiko. Tapi kalau sudah diminta transfer, wah ya HARUS NANTI DULU. Perlu cek dulu. Tapi pak Hary akan cek ke mana? Cek ke pak Yoyok? Bukannya tadi yang menelepon adalah pak Yoyok?
Kemudian pak Hary telepon Customer Service, pak Dedy. Apakah benar pak Yoyok sedang ada proyek dengan Dinas Sosial Bontang? Kata pak Dedy, pak Hary coba konfirmasi ke pak Yoyok langsung, karena saya sedang di Bandung. Oleh pak Dedy, pak Hary dikasih tahu no HP pak Yoyok.
Pak Hary : Hallo, ini pak Yoyok?
Pak Yoyok Asli : Iya pak, ini dari mana pak?
Pak Hary : Ini pak Hary pak, distributor Omochatoys dari Bontang, mau konfirmasi ...
Pak Yoyok Asli : Saya sedang menyetir pak, langsung ke bu Yuni ya ... (kebetulan bu Yuni ada di sebelah pak Yoyok Asli) ...
Untuk selanjutnya adalah cerita di atas.
Setelah pak Hary konfirmasi ke pak Yoyok Asli, jelaslah bahwa ada orang yang sedang coba menipunya.
Bu Yuni bertanya ke pak Hary, apakah pak Yoyok Palsu juga memberikan nomor rekening. Pak Hary bilang belum. Coba pak Hary tanya deh, tentang nomor rekening. Apakah dia nanti akan memberikan nomor rekening? Tanya bu Yuni.
Oke bu, nanti akan saya tanya, jawab pak Hary.
Saat pak Yoyok Palsu menghubunginya, pak Hary kemudian bertanya kepada pak Yoyok Palsu, berapa uang yang harus ditransfer dan ke rekening siapa.
Episode Tawar Menawar : Terjadi tawar menawar antara pak Hary dan pak Yoyok Palsu
Pak Hary : Pak Yoyok, berapa uang yang harus saya transfer?
Pak Yoyok Palsu : Kalau setengahnya dulu saja bisa pak?
Pak Hary : Setengahnya? Setengah yang mana nih pak? Setengah harga total atau setengah harga distributor? Banyak banget.
Pak Yoyok Palsu : Kalau bisa setengah total, kalau gak bisa setengah harga distributor juga tidak apa-apa.
Pak Hary : Wah banyak banget, teman saya cuman punya dua setengah juta rupiah.
Pak Yoyok Palsu : Dua setengah juta, kesedikitan. Minimal sepuluh juta pak. Bisa tidak sepuluh juta.
Episode Rekening
Pak Hary : Pak Yoyok, uangnya ditransfer ke mana ya?
Pak Yoyok Palsu : Ke rekening Bank XYZ, rekening xxxxxxx. (Pak Yoyok Palsu menyebut sebuah bank BUMN, nomor rekening dan nama pemilik rekening)
Pak Hary : Ooo … bukan rekening bu Yuni ya? Bagaimana kalau saya transfer ke rekening atas nama Wahyuni saja. Karena saya biasa transfer ke rekening bu Yuni.
Pak Yoyok Palsu : Sebentar ya pak. Nanti bapak saya hubungi lagi.
Episode Kacau
Tidak berapa lama pak Yoyok Palsu menelepon pak Hary lagi. (Mungkin tadi dia berunding dengan teman-temannya)
Pak Yoyok Palsu : Pak, uangnya ditransfer ke rekening yang tadi saja.
Pak Hary : Jadi tidak ke rekening atas nama Wahyuni ya.
Pak Yoyok Palsu : Iya, pak. Seperti yang saya bilang, bu Yuni tidak setuju barang dikirim. Tapi saya ingin proyek ini jalan. Jadi saya tetap ingin kirim barang. Karena bu Yuni tidak setuju, jadi jangan dikirim ke rekeningnya. Karena sering beda pendapat, hubungan saya dengan bu Yuni juga sebetulnya tidak rukun….. (Kacau)
Pak Hary : Oooo, begitu. Nanti saya rundingan dulu dengan teman ya. Karena dia yang punya uang.
Setelah pembicaraan ini, pak Hary tidak melayani lagi telepon dari pak Yoyok Palsu.
Saat pak Hary menelepon, ada dua pertanyaan yang timbul di benak bu Yuni.
1. Dari mana pak Hary tahu no telepon pak Yoyok Asli?
2. Dari mana pak Yoyok Palsu tahu no telepon pak Hary?
Jawaban untuk pertanyaan no 1, sudah terjawab ketika pak Hary bilang dia konfirmasi ke pak Dedy.
Jawaban untuk pertanyaan no 2, kemungkinan yang terpikir adalah pak Yoyok Palsu cek menu Distributor Omochatoys dan browsing ke situs pak Hary yang link addressnya termuat di situs Omochatoys. Oleh karena itu, saat ini daftar distributor yang ada situs webnya untuk sementara tidak di-publish dahulu.
Sikap pak Hary melihat faktor resiko patut ditiru. Saat belum ada resiko, kita sih boleh-boleh saja bantu. Tapi begitu ada resiko, OOOO... TUNGGU DULU !!!. Kita harus ada usaha untuk meminimalisir resiko tersebut. Salah satunya adalah dengan konfirmasi kepada pihak terkait. Memang setiap usaha pasti ada resiko, tapi TIDAK ADA SALAHNYA KITA BERHATI-HATI.
Penipu-penipu ini kreatif sekali mengarang cerita. Mungkin kalau mereka usaha di dunia industri kreatif, mereka bisa sukses. Sayang sekali, hati mereka jahat. Semoga Tuhan menunjuki mereka jalan yang benar .... Amin
Distributor yang terhormat, sekali lagi Tidak Ada Cara Mudah Cari Uang. Jika ada orang yang mengiming-imingi pendapatan secara instan, pasti ada yang aneh. Jika itu terkait dengan Omochatoys, silakan cek terlebih dahulu ke Customer Service Omochatoys, atau abaikan saja.
----***----