Pernah mendengar penipuan melalui transaksi di ATM?
Ternyata memang ada.
Hampir saja kejadian tersebut terjadi pada Omochatoys.
Berikut adalah kisah nyata yang dialami oleh ibu Yuni dan pak Yoyok (suami bu Yuni)
Hari Senin (12-4-2010) sekitar jam 12:00 siang, ada seorang laki-laki bernama pak S menelepon bu Yuni, menanyakan tentang pemesanan puzzle.
Dia ingin memesan puzzle ikan sebanyak 1000 buah. Dia bertanya tentang cara pembayaran, seperti DP, pelunasan dan lain-lain.
Setelah diterangkan oleh bu Yuni, dia bilang, "baik bu Yuni saya akan transfer DPnya dulu ya. Nanti setelah transfer DP, bu Yuni akan saya hubungi lagi". Sekitar jam 5 sore, dia menelepon dan bilang sudah transfer DP. Dia minta supaya dicek apakah sudah masuk atau belum.
Karena sedang ada tamu bu Yuni minta dia menunggu. Beberapa saat kemudian dia menelepon lagi, dan minta dicek apakah DP darinya sudah masuk. Bu Yuni segera mengecek melalui internet banking. Ternyata DP belum masuk. Ibu Yuni informasikan bahwa DP belum masuk.
Dengan alasan bahwa internet banking dan ATM berbeda dia minta supaya dicek di ATM. Dia bilang mungkin yang di internet banking telat. Ibu Yuni bilang, internet banking tidak telat kok pak, tadi ada distributor dari Madiun baru saja transfer, transferannya sudah bisa dilihat di sini.
Dia tetap memaksa untuk tolong dicekkan di ATM, dia bilang kalau belum masuk nanti dia akan komplain ke Customer Service Hallo BCA. Dia bilang, dia ingin memastikan transfer darinya sudah masuk atau belum. Dia bilang, "Mungkin buat bu Yuni, uang sebesar itu tidak besar, tapi buat dia sangat berarti, jadi dia ingin memastikan bahwa bu Yuni sudah menerima uang tersebut".
Walaupun kami tidak yakin, mungkin saja ada delay di internet Banking. Akhirnya bu Yuni bilang, baik pak nanti saya akan minta suami saya mengecek di ATM. Bu Yuni Kemudian meminta pak Yoyok untuk mengecek di ATM apakah transfer dari pak S sudah masuk atau belum. Pak Yoyok setuju saja, tidak ada masalah.
Tidak berapa lama, pak S menelepon bu Yuni, menanyakan no HP pak Yoyok.
Bu Yuni bertanya, untuk apa bapak tanya no HP suami saya?
Dia jawab, nanti kalau memang belum masuk dia akan koordinasi dengan suami ibu.
Koordinasi apa pak?
Dia jawab, dia ingin memastikan uangnya sudah masuk, jadi dia bisa menghubungi pak Yoyok. Tanpa prasangka buruk, bu Yuni kemudian memberi tahu no HP pak Yoyok.
Pak S kemudian menelepon pak Yoyok yang sedang di jalan.
Pak S : Assalamualaikum.
Pak Yoyok : Waalaikum salam.
Pak S : Pak Yoyok ya.
Pak Yoyok : Iya betul. ini dari siapa ya?
Pak S : Ini S pak.
Pak Yoyok : Iya pak S, bagaimana pak?
Pak S : Saya yang tadi transfer ke rekening bu Yuni.
Pak Yoyok : O iya pak, saya sekarang sedang mau cek ke ATM di IPB.
Pak S : Iya pak, walaupun tidak besar, kan uang tersebut bernilai ya pak. Jadi tolong dicek ya pak. Kalau belum masuk juga, nanti saya akan komplein ke Hallo BCA.
Pak Yoyok : Iya pak, saya mengerti.
Pak S : Bapak berapa lama lagi sampai di ATM pak?
Pak Yoyok : Sekitar 10 menit lagi.
Pak S : Karena uang tersebut sangat berarti buat saya, Sudah masuk atau belum, apapun hasilnya saya dikabari ya pak.
Pak Yoyok : Iya pak, nanti saya sms deh.
Pak S : Nanti saya telepon saja pak.
Pak Yoyok : Iya pak.
Pak S : Wassalamualaikum
Pak Yoyok : Waalaikum salam
Setelah sampai di ATM, pak Yoyok langsung mencek saldo, ternyata transfer DP tersebut memang belum masuk. Ketika pak Yoyok sedang mengetik sms untuk memberi tahu pak S tentang belum masuknya transfer, ada telepon dari pak S.
Pak S : Assalamualaikum
Pak Yoyok : Waalaikum salam
Pak S : Pak Yoyok, ini pak S, bagaimana pak? sudah masuk belum?
Pak Yoyok : Belum pak, belum masuk. Tadi sudah saya cek.
Pak S : Saldonya bagaimana pak?
Pak Yoyok : Saldonya tidak berubah, nominalnya masih sama seperti saat bapak belum transfer.
Pak S : Bapak sekarang masih di ATM kan?
Pak Yoyok : Iya saya masih di ATM.
Pak S : Pak Yoyok, tunggu sebentar ya, saya mau komplen dulu ke Hallo BCA. Uang ini sangat berarti buat saya. Tidak lama pak satu dua menit saja. Pak Yoyok tunggu dulu ya.
Pak Yoyok : Iya pak, saya tunggu.
Pak S : Wassalamualaikum
Pak Yoyok : Waalaikum salam
Tidak lama pak Yoyok menunggu, telepon datang lagi.
Pak S : Assalamualaikum
Pak Yoyok : Waalaikum salam
Pak S : Pak Yoyok tadi saya sudah telepon Customer Service Hallo BCA, kita teleconference ya pak dengan Hallo BCA, jadi nanti kita bertiga bisa langsung ngecek. Nanti Customer Service Hallo BCA akan bicara dengan bapak.
Sebetulnya saat itu Pak Yoyok merasa masih belum mengerti sesuatu.
Pak Yoyok : Tunggu dulu pak S, saya kok masih belum mengerti masalahnya apa sih. Kalau bapak memang sudah tranfer nanti kan juga kelihatan, kalau memang lambat masuk, itu mungkin karena jaringannya. Saya rasa bu Yuni tidak ada masalah kok, pesanan bapak tetap akan kami kerjakan. Saya tidak mengerti masalahnya di mana?
Pak S : O gitu ya. Telepon langsung ditutup.
Masih belum punya prasangka apa-apa, pak Yoyok ingin cek di ATM sekali lagi. Saat antri, pak Yoyok merasa heran dengan sikap pak S yang langsung menutup telepon ketika pak Yoyok menanyakan apa masalahnya, jika transfernya belum masuk.
Sebab jika memang dia sudah transfer, dan transfer ke rekening yang benar cepat atau lambat (lambat pun kan tidak lama) akan terlihat di rekening bu Yuni. Kemudian, dua kali telepon sebelumnya selalu dimulai dan diakhiri dengan salam, telepon terakhir tahu-tahu langsung ditutup saja. Berbeda sekali.
Pak Yoyok kemudian teringat tentang penipuan di ATM. Pak Yoyok pernah membaca berita tentang bagaimana seseorang dihipnotis melalui telepon agar mentransfer ke suatu rekening.
Pak Yoyok tersadar, wah jangan-jangan, hal tersebut terjadi pada kami. Segera pak Yoyok menelepon bu Yuni,
Pak Yoyok : Bunda jangan-jangan pak S tadi adalah penipu. Ayah pernah dengar tentang penipuan dengan hipnotis di ATM.
Bu Yuni : Makanya bunda juga merasa aneh, kok minta dicek ke ATM segala. Kita lihat saja nanti, apakah transferannya masuk atau tidak.
Sebelum meninggalkan area ATM, pak Yoyok mencek sekali lagi, tetap belum masuk.
Sampai di rumah, pak Yoyok dan bu Yuni cek di internet. Keywordnya "Penipuan ATM BCA".
Wah ternyata, kasus yang dialami oleh bu Yuni dan pak Yoyok juga dialami oleh orang lain.
Setelah kami mempelajari beberapa situs, modusnya demikian:
1. Penipuan untuk cek DP
1.1. Anda mempublikasi (iklan di koran, situs web, blog dll) bahwa Anda menjual sesuatu.
1.2. Ada orang menelepon, bilang bahwa dia tertarik dengan yang Anda tawarkan.
1.3. Dia memberi DP, dan minta kita cek di ATM apakah uangnya sudah masuk atau belum?
1.4. Walaupun kita bilang, kita sudah cek melalui internet banking ataupun mobile banking, dia tetap berupaya ingin kita mencek di ATM (Saat ini kita sudah harus waspada)
1.5. Saat kita berada di area ATM, dia bilang dia akan komplen ke Hallo BCA dan kita diminta bicara langsung dengan Hallo BCA yang akan memandu kita untuk cek transfer tersebut di ATM.
1.6. Jika Anda terpedaya, Anda bukan terima transfer malah Anda yang transfer.
Pesan kami:
Kalau Anda orang yang gampang terhipnotis, jangan sampai Anda masuk ATM sambil dipandu oleh Hallo BCA tersebut.
2. Buat yang jualan Offline ada juga modus menggunakan struk transfer palsu.
Pesan kami:
Jangan mudah percaya dengan struk bukti transfer. Pastikan Anda sudah menerima uangnya.
Jangan mudah Percaya dengan orang yang bilang sudah transfer. Pastikan dulu uangnya sudah masuk.
Buat yang sedang jualan di toko, kecuali mesin debit atau kredit ada di toko, lebih baik minta pelanggan ambil cash saja daripada transfer.
3. Ada juga yang tertipu, sehingga memberitahu no PIN ATM.
Pesan kami:
Jangan pernah beritahu PIN ATM kepada siapa pun
---- ooo ----